05 05 2008

Sebuah perkenalan mengawali segalanya diantara kami.

Dan kini waktu telah membawa kami tiba di muara cinta.
Dari muara ini semua berawal kembali.
Bersama mengarungi lautan kehidupan..

Pada 5 Mei 2008

Izinkan kami untuk mengikuti sunnah Rasulullah SAW

Dengan melangsungkan pernikahan diantara kami

Semoga Allah meridhoi ibadah kami ini..

Amin.. Ya Robbal Alamin..

***

Kami Yang Berbahagia


Anif itu…
Tinggi, cakep, memiliki mata yang cukup lebar dan tahi lalat khas yang menghiasi wajahnya. Asli keturunan jawa timur walaupun telah lama tinggal di jawa barat, itu membuatnya hanya bisa sedikit berbahasa jawa yang baik dan benar.


Awalnya menurutku ia seorang yang cuek dan super sibuk, dengan sorot mata yang seolah-olah akan memakanmu hidup-hidup.
Setelah mengenalnya cukup lama kesan itu pudar, ia ternyata seorang yang senang bercanda dan sedikit urakan bila sedang bersama teman-temannya.
Buatku ia seorang yang hangat, dan mampu membangun rasa percayadiriku lewat kata-katanya.


Nanik itu…
Seorang gadis dengan penampilan yang sederhana, pipinya yang tembem dan gigi gingsulnya membuat perpaduan yang unik dan tampak manis.

Tak ada yang istimewa saat pertama bertemu. Pemalu, sangat sederhana dan lugu dalam berpenampilan. Logat jawa kental akan selalu terdengar dalam setiap katanya saat ia bercerita.



“Witing trisno jalaran soko gelibet”

Mungkin kata yang tepat mewakili proses kedekatan kami. Kami memulai perkenalan sebagai rekan kerja.
Tuntutan dan tanggung jawab pekerjaan membuat kami seringkali bersinggungan dan berselisih paham, sebuah proses yang justru membawa kami semakin dekat dan mulai mengerti satu sama lain.

Dan akhirnya pertemuan demi pertemuan.
Membawa langkah kami, menuju sebuah awal baru di kehidupan kami.



Akad Nikah

5 Mei 2008

Pukul 08.00 WIB

Jl. Tedjakusuma No. 35

Sirapan, Madiun


Temu Temanten

10 Mei 2008

Jl. Tedjakusuma No. 35

Sirapan, Madiun